Sabtu, 26 Oktober 2013

Tapi koq...

Ini adalah salah satu Broadcast messege  (BC) favorit saya dari web http://sekolahpernikahan.ning.com sengaja saya copas ke blog supaya bisa saya baca2 lagi dikemudian hari, karena di web aslinya BC akan diperbaharui setiap hari.

BC 24 Okt 2013
Posted by Indra Noveldy on October 24, 2013 at 8:15am

Katanya sudah mau menikah...
Katanya sudah siap menikah...
Tapi...
Koq masih suka merajuk...
Koq masih sulit untuk mendengar pendapat orang lain..
Katanya sudah mau menikah...
Tapi...
Koq tutur kata yang keluar masih suka seenaknya...
Koq kalau tidak setuju langsung pasang muka perang?
Katanya sudah siap menikah...
Tapi...
Koq masih suka bingung mengambil keputusan...
Koq masih sulit membedakan mana yang urgent, mana yang important?
Katanya sudah mau menikah...
Tapi koq...
Tapi ....
Aah...
Sudahlah...
Itu khan orang lain...
Bukan saya...
Really??

@noveldy
#BersamaMenujuBahagia
Lanjutkan Membaca »»  

Selasa, 22 Oktober 2013

Hati-hatilah dalam berucap. (sebuah refleksi diri)

"Memang lidah tak bertulang...."

Petikan lirik lagu "Tinggi Gunung Seribu Janji" tersebut pasti telah sering terdengar ditelinga kita. Memang benar sekali bahwasanya lidah tidak bertulang (secara harfiah lho ya..) dan tentunya kita semua sudah mahfum makna dari peribahasa tersebut. Menjaga tutur kata memang sulit. Seringkali kita dalam bertutur sengaja atau tidak sedikit atau banyak menjadi hal yang tidak mengenakkan bagi lawan bicara atau orang yang mendengarnya. 

Disinilah sangat diperlukan kehati-hatian dalam berbicara. Yang sangat hati-hati saja kadang masih bisa menyakiti hati orang lain apa lagi yang tidak. Bukan begitu? Saya sendiri sering mengalami ini, jujur saya tidak sekali dua kali saya mendapati dan menyadari bahwa apa yang baru saja saya katakan kepada lawan bicara menjadi sesuatu yang justru terdengar menyakitkan. 

Namun terkadang terlalu hati-hati dalam bicara pun bisa disalah artikan. Kadang karena kehati-hatian kita dalam berkata-kata kita bisa di cap tidak punya pendirian, plin-plan, dan sebagainya seperti tercontoh dalam diri yang terhormat bapak presiden kita. Tidak sedikit bukan orang-orang yang mencap beliau plin-plan karena statement-stement beliau yang terdengar sangat hati-hati.

Okelah saya bukan pendukung beliau tapi bukan pula dipihak sebaliknya. Saya hanya rakyat biasa yang sesekali menuliskan isi kepalanya di dunia maya. Lho.. semakin melenceng saja ini hehehe.... Iya.. Iyaa.. beliau hanya contoh yang terpikir dikepala saya saat ini. Wah.. semakin gak jelas ini tulisan saya arahnya kemana...

Baiklah kalau begitu... point kesimpulannya adalah : Jagalah tutur katamu sebaik mungkin, dan janganlah malu untuk meminta maaf seandainya ada dari perkataanmu yang menyinggung atau menyakiti hati orang lain. Karena sebabik baik manusia adalah yang meminta maaf lebih dulu. Udah kayaknya gitu aja dulu dan sebagai penutup...

Teruntuk seseorang  yang spesial di hati : Aku minta maaf... :')



Lanjutkan Membaca »»  

Sabtu, 20 April 2013

A Nice Trip in East Java Part 3 (Masih Hari Pertama : Selecta, & Air Terjun Coban Rondo)


Wooookeeehhhhh.... setelah kurang lebih 11 hari setelah posting terakhir akhirnya keturutan juga niat menulis lanjutannya. Tanpa banyak basa-basi langsung aja ya....

Taman Rekreasi Selecta

Setelah kegiatan arung jeram a.k.a rafting, kegiatan kami selanjutnya adalah menuju tempat yang namanya "SELECTA". Selecta sendiri adalah sebuah taman rekreasi keluarga yang letaknya di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jatim. Nah disini kami menyaksikan pemandangan alam khas pegunungan yang berpadu dengan taman buga yang indah sekali. Selecta sendiri memiliki fasilitas yang cukup lengkap sebagai sebuah taman rekreasi. Ada Taman 1000 Bunga, Water Park, Out Bound, Flying Fox dan lain-lain yang belum saya ketahui. Sangat disayangkan waktu yang kami habiskan di tempat ini sangat sedikit karena selain mengejar waktu untuk menyempatkan ke destinasi selanjutnya, pada saat di selecta juga kami berhadapan dengan hujan. Sehingga membatasi ruang gerak kami dalam menjelajahi keseluruhan taman rekreasi ini. Kami hanya sempat berkeliling sedikit sembari mengambil beberapa foto dokumentasi. 

Salah satu fasilitas restoran yang ada di Selecta

Salah satu view Taman Bunga di Selecta

Kita foto-foto dulu :)

Foto-foto lagi... :))

Ini yang paling saya suka, view ladang warga 
dilihat dari tempat parkir selecta

Air Terjun Coban Rondo

Selanjutnya kami menuju destinasi yang namanya Air terjun Coban Rondo, hari sudah menjelang sore pada waktu itu. Dan seperti kebanyakan daerah pegunungan kabut sudah mulai turun mengelimuti daratan. Hampir sepanjang perjalanan, jalanan yang kami lalui terselubung kabut. Benar-benar suasana yang belum pernah kami alami sebelumnya. Sempet takut juga sih, karena jalanan yang berliku di pinggir jurang dengan pandangan yang terbatas akibat kabut. Untungnya bapak supirnya udah jago. :D

Air terjun Coban Rondo berada di Desa Pandansari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sekitar 30 km arah barat laut pusat Kota Malang dan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Berdasarkan data hasil googling, air terjun ini berada pada ketinggian 1.135 mdpl, sedangkan tinggi air terjunnya sendiri mencapai 84 m. Begitu mendekati lokasi air terjun ini sudah terasa hawa dingin khas pegunungan. Ya iyalah dingin... 

Ada mitos/cerita yang beredar katanya barang siapa datang ke air terjun ini bersama pasangan, maka nantinya pasangan itu bisa putus. Nah lo... untung saya ndak bawa pacar Hahaha... Percaya atau enggak ya terserah masing-masing. Tapi temen saya sama pacarnya kok. Dan sampai tulisan ini terbit mereka masih pacaran. :D

Saya gak akan bercerita tentang cerita dibalik air terjun ini. Karena banyak yang udah nulis tentang itu. Saya cuma mau cerita bahwa air yang mengalir dingin sekali, trus kalau kita mendekat ke air terjunnya anginnya terasa kencang sekali. Saya yang badannya ceking ini seperti terombang-ambing badai ketika mencoba mendekat ke air terjun ini. 

Disini saya gak bisa banyak ngambil foto karena kondisi seperti hujan akibat percikan air terjun, jadi saya gak berani ngeluarin kamera. Hanya foto dari hp temen saya aja yang nekat dikeluarin meski keadaan basah kuyup. Setelah puas berada di dekat air terjun, kami kembali dan mampir sebentar di warung yang ada disekitar tempat parkir untuk sejenak menikmati jagung bakar dan minuman hangat. Dan bener saja minuman panas yang di sajikan tidak terasa panas sama sekali saat kami minum. Tentulah karena pengaruh suhu yang sudah cukup dingin pada saat itu.

Setelah selesai istirahat dan minum-minum kami melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya. Kisaran waktu keberangkatan kami mungkin mendekati magrib. Udara semakin dingin dan perjalanan yang ditempuh lumayan jauh. Kami menuju Pantai Sendang Biru di ujung selatan Kab. Malang. Lama perjalanan sekitar 4 jam. Tapi sebelum kesana kami mampir dulu untuk makan malam. Menikmati Bakso Bakar yang cukup terkenal di pusat Kota Malang. Setelah selesai makan malam, kami langsung melanjutkan perjalanan. Karena perjalanan cukup jauh, hari sudah malam, dan lelah yang terasa akibat aktivitas seharian, hampir sepanjang perjalanan kami semua tertidur didalam mobil. Hehehe.... Tau-tau udah nyampai aja di homestay tempat kami menginap selama di Pantai Sendang Biru. Setelah bongkar muat barang bawaaan, kami langsung menuju ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat karena kata pemandu kami besok itu kegiatannya butuh energi penuh. Dan kemudian saya langsung tidur....

Ini salah satu foto temen yang sempet di ambil di dekat air terjun

Nah.. berdiri sedekat ini dengan air terjun yang membuat 
saya merasa seperti terombang-ambing badai :)) 


Bersambung...





Lanjutkan Membaca »»  

Selasa, 09 April 2013

A Nice Trip in East Java Part 2 (Hari Pertama : Kaliwatu Rafting)

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya A Nice Trip in East Java (Part 1)

Hari Pertama

Kaliwatu Rafting

Kami di jemput di hotel sekitar pukul 09.00 WIB, langsung di bawa menuju Kota Batu menggunakan kendaraan Minibus. Di sepanjang perjalanan saya lihat beberapa kampus terkenal yang ada di kota malang dan yang paling menarik perhatian saya adalah Universitas Muhammadiyah Malang karena saya sendiri juga jebolan Universitas Muhammadiyah. Cuma beda di kota aja.
Oke lanjut ke soal liburannya, tujuan pertama kami adalah Kaliwatu Rafting, salah satu operator arung jeram di Kota Batu. Yap! aktivitas pertama kami adalah arung jeram!!! keren gak tuh? Hehehehe...
Yang membuat kami begitu bersemangat tentu karena tak seorangpun dari kami yang sebelumnya pernah melakukan kegiataan ini. Nah dalam kegiatan ini kami akan melakukan arung jeram di hulu aliran Sungai Brantas. Setibanya di base camp yang terletak di Desa Pandanrejo 4, Bumiaji, Batu, Jawa Timur, kami di sambut oleh Kru Kaliwatu Rafting. Setelah berbincang sebentar, kami kemudian langsung bersiap dengan tentu saja memasang live jacket dan helm sebagai perlengkapan keselamatan. Nah dalam kegiatan rafting ini ternyata kami kemendapat tambahan dua peserta yang keduanya cewe berasal dari Jakarta.

Setelah persiapan selesai, selanjutnya kami mendapat pengarahan dari para kru mengenai dasar-dasar dalam beraring jeram. Tidak lama setelah itu maka kegiatan pun dimulai. Untuk menuju titik start arung jeram di tempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit melewati persawahan dengan latar belakang Gunung Panderman. Sungguh pemandangan yang begitu indah terlebih karena saya sendiri sangat jarang ketemu gunung. Menurut informasi dari pemandu kami rute arung jeram yang akan kami lewati ini termasuk dalam level Grade 2. Artinya masih dalam kategori Fun Rafting yang cukup aman bagi pemula seperti kami.

Sesampainya di titik start, kami di bagi dalam dua kelompok untuk dua perahu, karena ada 4 cewe dan 5 cowo akhirnya di putuskan perahu cewek terpisah dengan perahu cowok. Rute yang akan ditempuh adalah sejauh 7 Km. Dan arung jeram pun dimulai! Sepanjang perjalanan adrenalin kami dipacu ketika melahap rintangan-rintangan yang ada. Mulai dari batu-batu sungai yang besar, beberapa jeram dari yang kecil sampai yang lumayan besar. Di satu titik dimana air agak tenang dan dengan kedalaman sedang perahu kami secara sengaja di balik dan mengakibatkan seluruh isinya nyemplung kedalam air. Sempat kaget, tapi langsung tenang ketika sadar airnya gak dalam dan badan langsung terangkat karena pake pelampung. Ternyata itu salah satu trik apa kru agar kegiatan menjadi lebih menyenangkan. 
Ditengah perjalanan kami di bawa untuk mengunjungi sebuah pancuran air yang airnya bersumber dari mata air pengunungan. Sayangnya saya lupa nama tempatnya. Dan betul saja air yang keluar dari pancuran tersebut dingin sekali. khas mata air pegunungan. Setelah beberapa saat menikmati dinginnya air pengunungan perjalanan arung jeram kami lanjutkan lagi. Dan tak berapa lama sampailah kami di titik finish. Kurang lebih 2 jam lamanya kami ber-arung jeram ria. 

Dititik penjemputan kami sudah siap kendaraan yang akan membawa kami ke base camp. Tapi sebelum berangkat kami terlebih dahulu di suguhi gorengan yang sudah disiapkan oleh kru Kaliwatu Rafting. Setelah selesai menyantap gorengan yang entah kenapa terasa begitu nikmat (barangkali dipengaruhi rasa cape sehabis arung jeram) maka kami pun kembali ke base camp menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan. 

Sesampainya di base camp kami kemudian membersihkan badan dan ganti pakaian untuk bersiap menuju destinasi wisata selanjutnya. Oh inya disini kami dapat kenang-kenangan berupa Sticker Kali Watu Rafting. Keren!!!

 briefing sebelum memulai arung jeram

Perahu para lelaki pada saat melewati salah-satu jeram

Nah yang ini perahu para wanitanya.

nah ini pancurannya
makan gorengan dulu setelah cape ber-arung jeram 



Lanjutkan Membaca »»  

A Nice Trip in East Java Part 1 (Palangkaraya - Banjarmasin - Surabaya - Malang)

Akhirnya setelah sekian lama meniatkan diri untuk menuliskan pengalaman liburan kemaren, hari niat itu kesampaian juga. Tulisan ini akan di bagi dalam beberapa bagian karena sepertinya akan terlalu panjang apabila dibikin dalam satu tulisan saja. 

Sesuai judul, maka dalam tulisan kali ini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman liburan selama beberapa hari di Jawa Timur. Sebenarnya gak seluruh daerah Jawa Timur juga sih, lebih tepatnya beberapa objek wisata di provinsi tersebut aja. Ya iya lah, kalo seluruh jawa timur mana bisa dalam waktu beberapa hari. Betul tidak?

Hmm... jadi bingung sendiri mau mulai dari mana, ya wis lah tak mulai dari sebelum berangkat aja. Artinya dari kotaku tercinta Palangkaraya. Sebagai informasi liburan kali ini saya bersama kawan-kawan total ada 7 orang. Nah rencana liburan ini sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari. Cuma untuk pilihan destinasi baru diputuskan beberapa hari sebelum keberangkatan. Sebelum di putuskan ke daerah Jawa Timur, sebenernya sempat merencanakan mau liburan ke daerah Jawa Barat (Bandung). Tapi setelah browsing sana-sini, cost yang di perlukan sepertinya lumayan besar. Sedangkan prioritas utama adalah cost (biaya) yang murah meriah. 

Singkat cerita setelah berselancar ke berbagai website dan melakukan kalkulasi dengan seksama, didapat kesimpulan bahwa destinasi liburan ke daerah Jawa Timur lebih ekonomis. Mungkin sedikit banyak dipengaruhi kondisi geografis (secara Kalteng-Jatim kan gak jauh-jauh banget). Kemudian pencarian pun dipersempit pada travel agent wisata yang menawarkan paket perjalanan wisata di daerah Jawa Timur yang menarik (baca: murah). Dan akhirnya ketemu juga sama yang di cari, setelah komunikasi sama penyedia jasa akhirnya deal paket liburan di mulai tanggal 4 Pebruari. Peket yang kami ambil yaitu 3 hari 2 malam, meliputi daerah Batu, Sempu dan Bromo dengan Meeting Point di Bandara Juanda Surabaya. Nah sekarang yang perlu dipikirkan lagi adalah transportasi dari Palangkaraya menuju Surabaya. Sebenernya kalau dana berlimpah sih gak perlu mikir, tinggal naik pesawat aja kan ada rute Palangkraya - Surabaya. Yang bikin mikir ya tentu saja keinginan untuk menekan biaya serendah-rendahnya. Tau sendiri lah...

Nah setelah melalui perundingan dan diskusi yang alot diantara teman-teman yang akan berangkat (yang ini rada sedikit di-hiperbolakan) akhirnya di putuskan kita berangkat lewat Banjarmasin karena ada tiket promo yang lumayan murah tujuan Surabaya. Dan perjalanan dari Palangka ditempuh dengan Mobil carteran. Karena paket liburan di mulai tanggal 4 Pebruari, maka kami berangkat dari Palangka Raya tanggal 3 Pebruari tepat hari minggu. Kami sampai di Bandara Syamsudin Noor sekitar  tengah hari, jam nya saya udah lupa. Sedangkan jadwal keberangkatan pesawat sekitar sore kalo gak salah  jam 14/15 WITA. Setelah sampai di bandara, chek-in dan menunggu sebentar akhirnya terbanglah kami menuju Surabaya. Setelah perjalanan udara selama kurang lebih 1 jam maka sampailah kami di Surabaya.

Setibanya di Bandara Internasional Juanda, kami langsung di jemput menggunakan mobil untuk langsung menuju kota Malang. Perjalanan Surabaya - Malang di tempuh dengan waktu kurang lebih dua jam. Nah, dalam perjalanan menuju malang ini akhirnya kami dapat melihat secara langsung (meskipun cuman lewat doang) tanggul penahan lumpur lapindo di Sidoarjo. Sayangnya hari sudah menjelang senja, jadi gak terlalu bisa melihat pemandangan sepanjang jalan. Setelah sampai di kota Malang kami mencari penginapan untuk beristirahat. Gak perlu waktu lama ketemu juga sama penginapan di tengah-tengah kota Malang yang pas di kantong. Nama hotelnya Menara dan lokasinya dekat sama stasiun kereta api.

Setelah chek-in mandi, dan istirahat sejenak kami putuskan untuk melihat-lihat sejenak suasana malam daerah sekitar hotel sekalian nyari makan malam. Tidak terlalu lama berjalan akhirnya kami temukan sekumpulan warung tenda di sekitar Jl. Trunojoyo Malang. Rupanya kalau malam hari daerah tersebut menjadi salahsatu tempat wisata kuliner kota malan. Ada berbagai macam jenis makanan yang di jual di situ. Saya kurang begitu memperhatikan secara detil, yang paling saya ingat cuma menu "Ceker Pedas" tapi sayang gak sempet nyobain. Setelah selesai makan di salah satu warung tenda, kami putuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat karena berdasar info dari pemandu kami besok aktivitas akan padat dan butuh cukup energi.  


Bersambung....
Lanjutkan Membaca »»  

Senin, 01 April 2013

10 Film #animasiterbaik versi Entertainment Weekly

Lanjutkan Membaca »»  

Senin, 21 Januari 2013

Breakwater (Pemecah Gelombang Lepas Pantai)



Ini adalah postingan lama di blog saya aspspilump.wordpress.com yang saya posting ulang disini karena blog lama sudah saya nonaktifkan :)

A. DESKRIPSI UMUM
Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi. Selanjutnya dalam tinjauan lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.
Seperti disebutkan diatas bahwa pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.

B. FUNGSI
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan)

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

C. MATERIAL
Untuk material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu sendiri. Seperti halnya bangunan pantai kebanyakan, pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi miring.
Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material seperti pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya.


Gbr 1. Berbagai jenis breakwater sisi tegak
Dari beberapa jenis tersebut, kaison beton merupakan material yang paling umum di jumpai pada konstruksi bangunan pantai sisi tegak. Kaison beton pada pemecah gelombang lepas pantai adalah konstruksi berbentuk kotak dari beton bertulang yang didalamnya diisi pasir atau batu. Pada pemecah gelombang sisi tegak kaison beton diletakkan diatas tumpukan batu yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk menanggulangi gerusan pada pondasi maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat dari batu atau blok beton :
Sementara untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat dari beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa (pada umumnya apabila dilihat potongan melintangnya membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar batu, Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran butiran sangat besar.




Gbr 2. Breakwater sisi miring


Dari gambar dapat kita lihat bahwa konstruksi terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
  1. Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel halus dari debu dan pasir.
  2. Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer) yang melindungi bagian inti(core) terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.
  3. Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya, merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain
Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang konvensional kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang menggunakan perkuatan serat baja. Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti Dolos dengan rasio keliling kecil, berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi dan beton bertulang (tulangan konvensional, prategang, fiber, besi, profil-profil baja) telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kekuatan struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara umum kurang hemat biaya, dan jarang digunakan.


Gbr 3. Beberapa macam material batu buatan


Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang lepas pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal konstruksi pemecah gelombang komposit. Yaitu dengan menggabungkan bangunan sisi tegak dan bangunan sisi miring. Dalam penggunaan matrial pun dikombinasikan misalnya antara kaison beton dengan batu-batuan sebagai pondasinya.

D. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Ada berbagai macam metode dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi pemecah gelombang lepas pantai baik itu sisi tegak maupun sisi miring. Untuk sis tegak ada sebuah metode pelaksanaan yang cukup unik pada sebuah konstruksi pemecah gelombang kaison. Metode ini agak berbeda dan sempat mejadi pertentangan pada saat ditemukan.

Adapun gambaran umum metode pelaksanannya adalah sebagai berikut:
  • Kaison yang terbuat dari beton pracetak diletakan dipermukaan air dengan bagian dasarnya yang terbuka menghadap ke bawah. Dengan mengatur tekanan udara didalam kaison, maka tingkat pengapungannya dapat dikendalikan untuk memastikan stabilitas dan mengatur aliran udaranya selama pemindahan ke lokasi pemasangannya.


  • Gbr 4. Ilustrasi kaison yang diapungkan dengan mengontrol tekanan udara

  • Adapun untuk proses pemindahan kaison kelokasi pemasangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan didorong menggunakan sebuah tugboat.


  • Gbr 5. Ilustrasi pemindahan kaison dengan cara didorong tugboat
  • Pada saat sudah berada dilokasi pemasangan, udara didalam kaison dikeluarkan dan kaison ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengandalkan beratnya sendiri. Kemudian setelah kaison ditenggelamkan dan berada pada posisi yang telah direncanakan, maka kaison diisi dengan material pengisi untuk meningkatkan kekuatan strukturnya.

  • Karena kaison tebuka dibagian dasarnya maka bagian ujungnya hanya mempunyai luasan permukaan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan area yang dicakup oleh kaison itu sendiri. Luas permukaan ujung yang kecil ini digabungkan dengan berat kaison yang besar mengakibatkan kaison lebih mudah ditenggelamkan hinga menancap ke dasar laut dengan dengan kedalaman yang cukup. Ini untuk memastikan kaison dapat menahan pergerakan horisontal dari struktur setelah dipasang. Disamping itu juga dimaksudkan agar material dasar laut yang berada dalam cakupan kaison dapat dijadikan sebagai bahan pengisi kaison itu sendiri sebagai salah satu solusi menghemat pemakaian material pengisi.

  • Sedangkan jika tanah di dasar laut terlalu lunak untuk mendukung kaison selama pengisian dan setelah dinding-dinding vertikal menembus dasar laut sampai kedalaman yang diinginkan, penurunan selanjutnya dapat dicegah dengan memelihara udara bertekanan yang ada di dalam kaison.

  • Kaison itu kemudian diisi dengan cara memompa masuk material kerukan melalui suatu lubang masuk. Ketika material kerukan seperti lumpur dan/atau pasir dipompa masuk kedalam kaison, udara bertekanan yang tersisa dalam kaison itu dikurangi seperti yang dilakukan pada air yang mengisi kaison, sehingga struktur itu berada dibawah dukungan hidrolik sementara.

  • Pada akhirnya setelah kaison itu cukup diisi dengan material padat, maka lubang-lubang udara dan hidrolik ditutup dengan beton atau material lain.
Gb5 6. Ilustrasi kaison yang sudah berada pada lokasi pemasangan dan diisi dengan material pengisi

Sedangkan untuk tipe bangunan sisi miring metode pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan bangunan pelindung pantai lainya seperti groin dan jeti yang juga menggunakan konstruksi sisi miring. Yang membedakan hanya cara pemindahan material dan alat-alat beratnya saja. Karena pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai maka untuk pemidahan material dan alat berat ke lokasi pemasangan menggunakan alat transportasi air misalnya kapal atau tongkang pengangkut material. Adapun metode pelaksanaannya dapat dipilah per lapisan sebagai berikut:
  • Untuk lapisan inti (core) material ditumpahkan ke dalam laut menggunakan dump truk. untuk memudahkan penimbunan material oleh truk, bagian inti(core) idealnya mempunyai lebar antara 4-5 meter pada bagian puncak dan kira-kira 0,5 meter di atas level menengah permukaan laut, ketika ada suatu daerah pasang surut yang besar, sebaiknya berada diatas level tertinggi air pasang.



Gbr 7. Pengurugan lapisan inti dengan dump truk

  • Lapisan bawah pertama(under layer) yang terdiri dari potongan-potongan tunggal batu. Penempatan batu-batu lapisan ini dapat dilakukan menggunakan ekskavator hidrolis, selain itu juga bisa dengan menggunakan sebuah mobile crane normal jika tersedia ruang yang cukup untuk landasannya. Jangan pernah menggunakan crane dengan ban karet pada lokasi yang tidak rata tanpa landasan yang cukup luas. Ekskavator harus menempatkan batuan yang lebih berat secepat mungkin sehingga bagian inti(core) tidak mengalami hempasan ombak. Jika suatu ombak badai mengenai lokasi dimana terlalu banyak bagian inti(core) yang mengalaminya, maka ada suatu bahaya yang serius pada bagian inti(core) yaitu penggerusan material. Gambar 9 menunjukkan susunan lapisan bawah. Dalam hal ini kemiringan lerengnya adalah 2,5/1 dan jarak H, adalah ketinggian dari puncak lapisan bawah ke dasar laut. Suatu tiang dari kayu harus ditempatkan pada bagian atas inti (core) dan disemen untuk meperkokohnya. Pada jarak sama dengan 2,5 x H, sebuah batu ladung yang berat dengan sebuah pelampung penanda harus ditempatkan di dasar laut. Sebuah senar nilon berwarna terang akan direntangkan dari batu ladung ke ketinggian yang diperlukan (H) pada tiang. Prosedur ini harus diulangi setiap 5 m untuk membantu operator crane atau ekskavator untuk menempatkan puncak lapisan di tingkatan yang benar. Seorang perenang dapat memastikan bahwa masing-masing batu batuan yang terpisah ditempatkan di dalam profil yang dibatasi oleh senar nilon.

Gbr 7. Penempatan batuan lapisan bawah menggunakan ekskavator




  • Lapisan pelindung utama (main armor layer). Dalam pelaksanaan penempatan batu maupun batu bauatan dapat menggunakan crawler crane (crane penggerak roda kelabang) atau tracked crane (crane dengan rel). Crane jenis tersebut adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan menempatkan batuan berukuran besar. Batu-batu yang besar harus diangkat satu demi satu menggunakan sling atau pencengkram dan harus ditempatkan didalam air dengan pengawasan dari seorang penyelam. Ia harus ditempatkan satu demi satu berdasar urutannya untuk memastikan ia saling berkesinambungan. Hal ini untuk meyakinkan bahwa ombak tidak bisa menarik satu batu ke luar, yang menyebabkan batu-batu pada bagian atas longsor, menerobos lapisan pelindung dan mengakibatkan terbukanya bagian bawah yang batuannya lebih kecil.

Gbr 8. Ilustrasi penempatan batu lapisan pelindung utama menggunakan crane.jpg

  • Untuk memastikan bahwa batu-batu ditempatkan dengan baik, penyelam tadi perlu mengarahkan operator crane setiap kali suatu batu ditempatkan sampai lapisan pelindung ini menerobos permukaan air. Sama seperti lapisan bawah, diperlukan dua lapisan pelindung untuk menyelesaikan lapisan pelindung utama. Profil kemiringan dapat diatur pada interval tetap 5 m menggunakan prosedur yang sama.

E. DAMPAK LINGKUNGAN
Seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung oleh pemecah gelombang akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pengendapan tersebut menyebabkan terbentuknya cuspate. Apabila bangunan ini cukup panjang terhadap jaraknya dari garis pantai, maka akan terbentuk tombolo.

Sedangkan pengaruh pemecah gelombang lepas pantai terhadap perubahan bentuk garis pantai dapat dijelaskan sebagai berikut. Apabila garis puncak gelombang pecah sejajar dengan garis pantai asli, terjadi difraksi di daerah terlindung di belakang bangunan, di mana garis puncak gelombang membelok dan berbentuk busur lingkaran. Perambatan gelombang yang terdifraksi tersebut disertai dengan angkutan sedimen menuju ke daerah terlindung dan diendapkan di perairan di belakang bangunan. Pengendapan sedimen tersebut menyebabkan terbentuknya cuspate dibelakang bangunan.

Proses tersebut akan berlanjut sampai garis pantai yang terjadi sejajar dengan garis puncak gelombang yang terdifraksi. Pada keadaan tersebut transport sedimen sepanjang pantai menjadi nol. Seperti terlihat pada gambar 1-14dimana arah gelombang dominan hampir tegak lurus garis pantai asli, garis puncak gelombang dari sisi kiri dan kanan pemecah berpotongan di titik A. Puncak cuspate akan terjadi pada titik A. Dengan demikian pembentukan tombolo tergantung pada panjang pemecah gelombang lepas pantai dan jarak antara bangunan dengan garis pantai. Biasanya tombolo tidak terbentuk apabila panjang pemecah gelombang lebih kecil dari jaraknya terhadap garis pantai. Jika bangunan menjadi lebih panjang dari pada jaraknya terhadap garis pantai maka kemungkinan terjadinya tombolo semakin tinggi.

Apabila gelombang datang membentuk sudut dengan garis pantai maka laju transport sedimen sepanjang pantai akan berkurang, yang menyebabkan pengendapan sedimen dan terbentuknya cuspate. Pengendapan berlanjut sehingga pembentukan cuspate terus berkembang hingga akhirnya terbentuk tomboloTombolo yang terbentuk akan merintangi/menangkap transport sedimen sepanjang pantai. Sehingga suplai sedimen kedaerah hilir terhenti yang dapat berakibat terjadinya erosi pantai di hilir bangunan.

Pemecah gelombang lepas pantai dapat direncanakan sedimikian sehingga terjadi limpasan gelombang yang dapat membantu mencegah terbentuknya tombolo. Manfaat lain dari cara ini adalah membuat garis pantai dari cuspate menjadi lebih rata dan menyebar ke arah samping sepanjang pantai.
Lanjutkan Membaca »»