Sabtu, 26 Oktober 2013
Tapi koq...
Selasa, 22 Oktober 2013
Hati-hatilah dalam berucap. (sebuah refleksi diri)
Petikan lirik lagu "Tinggi Gunung Seribu Janji" tersebut pasti telah sering terdengar ditelinga kita. Memang benar sekali bahwasanya lidah tidak bertulang (secara harfiah lho ya..) dan tentunya kita semua sudah mahfum makna dari peribahasa tersebut. Menjaga tutur kata memang sulit. Seringkali kita dalam bertutur sengaja atau tidak sedikit atau banyak menjadi hal yang tidak mengenakkan bagi lawan bicara atau orang yang mendengarnya.
Disinilah sangat diperlukan kehati-hatian dalam berbicara. Yang sangat hati-hati saja kadang masih bisa menyakiti hati orang lain apa lagi yang tidak. Bukan begitu? Saya sendiri sering mengalami ini, jujur saya tidak sekali dua kali saya mendapati dan menyadari bahwa apa yang baru saja saya katakan kepada lawan bicara menjadi sesuatu yang justru terdengar menyakitkan.
Namun terkadang terlalu hati-hati dalam bicara pun bisa disalah artikan. Kadang karena kehati-hatian kita dalam berkata-kata kita bisa di cap tidak punya pendirian, plin-plan, dan sebagainya seperti tercontoh dalam diri yang terhormat bapak presiden kita. Tidak sedikit bukan orang-orang yang mencap beliau plin-plan karena statement-stement beliau yang terdengar sangat hati-hati.
Okelah saya bukan pendukung beliau tapi bukan pula dipihak sebaliknya. Saya hanya rakyat biasa yang sesekali menuliskan isi kepalanya di dunia maya. Lho.. semakin melenceng saja ini hehehe.... Iya.. Iyaa.. beliau hanya contoh yang terpikir dikepala saya saat ini. Wah.. semakin gak jelas ini tulisan saya arahnya kemana...
Baiklah kalau begitu... point kesimpulannya adalah : Jagalah tutur katamu sebaik mungkin, dan janganlah malu untuk meminta maaf seandainya ada dari perkataanmu yang menyinggung atau menyakiti hati orang lain. Karena sebabik baik manusia adalah yang meminta maaf lebih dulu. Udah kayaknya gitu aja dulu dan sebagai penutup...
Teruntuk seseorang yang spesial di hati : Aku minta maaf... :')
Sabtu, 20 April 2013
A Nice Trip in East Java Part 3 (Masih Hari Pertama : Selecta, & Air Terjun Coban Rondo)
Selasa, 09 April 2013
A Nice Trip in East Java Part 2 (Hari Pertama : Kaliwatu Rafting)
A Nice Trip in East Java Part 1 (Palangkaraya - Banjarmasin - Surabaya - Malang)
Setibanya di Bandara Internasional Juanda, kami langsung di jemput menggunakan mobil untuk langsung menuju kota Malang. Perjalanan Surabaya - Malang di tempuh dengan waktu kurang lebih dua jam. Nah, dalam perjalanan menuju malang ini akhirnya kami dapat melihat secara langsung (meskipun cuman lewat doang) tanggul penahan lumpur lapindo di Sidoarjo. Sayangnya hari sudah menjelang senja, jadi gak terlalu bisa melihat pemandangan sepanjang jalan. Setelah sampai di kota Malang kami mencari penginapan untuk beristirahat. Gak perlu waktu lama ketemu juga sama penginapan di tengah-tengah kota Malang yang pas di kantong. Nama hotelnya Menara dan lokasinya dekat sama stasiun kereta api.
Setelah chek-in mandi, dan istirahat sejenak kami putuskan untuk melihat-lihat sejenak suasana malam daerah sekitar hotel sekalian nyari makan malam. Tidak terlalu lama berjalan akhirnya kami temukan sekumpulan warung tenda di sekitar Jl. Trunojoyo Malang. Rupanya kalau malam hari daerah tersebut menjadi salahsatu tempat wisata kuliner kota malan. Ada berbagai macam jenis makanan yang di jual di situ. Saya kurang begitu memperhatikan secara detil, yang paling saya ingat cuma menu "Ceker Pedas" tapi sayang gak sempet nyobain. Setelah selesai makan di salah satu warung tenda, kami putuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat karena berdasar info dari pemandu kami besok aktivitas akan padat dan butuh cukup energi.
Bersambung....
Senin, 01 April 2013
10 Film #animasiterbaik versi Entertainment Weekly
Baiklah, karena ternyata banyak sekali yg suka film animasi, berikut kami akan sharing 10 Film #animasiterbaik versi Entertainment Weekly
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
1. 'Wall-E' (2008). Film animasi produksi Pixar Animation Studios & dirilis oleh Walt Disney Pictures. #animasiterbaikyfrog.com/mnhwpuxj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
2. 'Spirited Away' (2001). Dirilis di Jepang Juli 2001, menarik penonton sebanyak sekitar 23 juta. #animasiterbaikyfrog.com/kew0btaj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
3. 'Up' (2009). Film animasi produk Pixar Animation Studios yg didistribusikan o/ Walt Disney Pictures #animasiterbaikyfrog.com/nxkhuplj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
4. 'The Lion King' (1994). Film animasi produksi Walt Disney Feature Animation. #animasiterbaikyfrog.com/kkosdwdj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
5. 'Persepolis' (2007). Film animasi tentang kehidupan Marjane Satrapi, disutradarai olehnya dan Vincent Paronnaud.yfrog.com/oes1vrsj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
6.a. Film ini disutradarai oleh Gary Trousdale & Kirk Wise. Merupakan film ke-30 dlm rangkaian animasi klasik Walt Disney. #animasiterbaik
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
6.b. Film ini merupakan adaptasi dari cerita Beauty and the Beast. #animasiterbaikyfrog.com/ny8jlkjj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
7. 'The Incredibles' (2004). Film animasi garapan sutradara Brad Bird tahun 2004. #animasiterbaikyfrog.com/kg5wevmij
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
8. 'Toy Story 2' (1999). Film animasi grafik komputer buatan AS, dirilis pada tgl 19 November 1999. #animasiterbaikyfrog.com/nxhxmzqj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
9. 'Bambi' (1942). Film animasi AS produk Walt Disney, pertama kali diputar di bioskop o/ RKO Radio Pictures 13 Agustus 1942 #animasiterbaik
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
10. "Coraline" (2009). Sebuah film animasi 3D produksi Amerika Serikat tahun 2009. #animasiterbaikyfrog.com/nwx4oxoj
— Klub Buku Indonesia (@KlubBuku) September 23, 2012
Senin, 21 Januari 2013
Breakwater (Pemecah Gelombang Lepas Pantai)
Ini adalah postingan lama di blog saya aspspilump.wordpress.com yang saya posting ulang disini karena blog lama sudah saya nonaktifkan :)
- Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel halus dari debu dan pasir.
- Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer) yang melindungi bagian inti(core) terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.
- Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya, merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain
- Kaison yang terbuat dari beton pracetak diletakan dipermukaan air dengan bagian dasarnya yang terbuka menghadap ke bawah. Dengan mengatur tekanan udara didalam kaison, maka tingkat pengapungannya dapat dikendalikan untuk memastikan stabilitas dan mengatur aliran udaranya selama pemindahan ke lokasi pemasangannya.
- Adapun untuk proses pemindahan kaison kelokasi pemasangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan didorong menggunakan sebuah tugboat.
- Pada saat sudah berada dilokasi pemasangan, udara didalam kaison dikeluarkan dan kaison ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengandalkan beratnya sendiri. Kemudian setelah kaison ditenggelamkan dan berada pada posisi yang telah direncanakan, maka kaison diisi dengan material pengisi untuk meningkatkan kekuatan strukturnya.
- Karena kaison tebuka dibagian dasarnya maka bagian ujungnya hanya mempunyai luasan permukaan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan area yang dicakup oleh kaison itu sendiri. Luas permukaan ujung yang kecil ini digabungkan dengan berat kaison yang besar mengakibatkan kaison lebih mudah ditenggelamkan hinga menancap ke dasar laut dengan dengan kedalaman yang cukup. Ini untuk memastikan kaison dapat menahan pergerakan horisontal dari struktur setelah dipasang. Disamping itu juga dimaksudkan agar material dasar laut yang berada dalam cakupan kaison dapat dijadikan sebagai bahan pengisi kaison itu sendiri sebagai salah satu solusi menghemat pemakaian material pengisi.
- Sedangkan jika tanah di dasar laut terlalu lunak untuk mendukung kaison selama pengisian dan setelah dinding-dinding vertikal menembus dasar laut sampai kedalaman yang diinginkan, penurunan selanjutnya dapat dicegah dengan memelihara udara bertekanan yang ada di dalam kaison.
- Kaison itu kemudian diisi dengan cara memompa masuk material kerukan melalui suatu lubang masuk. Ketika material kerukan seperti lumpur dan/atau pasir dipompa masuk kedalam kaison, udara bertekanan yang tersisa dalam kaison itu dikurangi seperti yang dilakukan pada air yang mengisi kaison, sehingga struktur itu berada dibawah dukungan hidrolik sementara.
- Pada akhirnya setelah kaison itu cukup diisi dengan material padat, maka lubang-lubang udara dan hidrolik ditutup dengan beton atau material lain.
- Untuk lapisan inti (core) material ditumpahkan ke dalam laut menggunakan dump truk. untuk memudahkan penimbunan material oleh truk, bagian inti(core) idealnya mempunyai lebar antara 4-5 meter pada bagian puncak dan kira-kira 0,5 meter di atas level menengah permukaan laut, ketika ada suatu daerah pasang surut yang besar, sebaiknya berada diatas level tertinggi air pasang.
- Lapisan bawah pertama(under layer) yang terdiri dari potongan-potongan tunggal batu. Penempatan batu-batu lapisan ini dapat dilakukan menggunakan ekskavator hidrolis, selain itu juga bisa dengan menggunakan sebuah mobile crane normal jika tersedia ruang yang cukup untuk landasannya. Jangan pernah menggunakan crane dengan ban karet pada lokasi yang tidak rata tanpa landasan yang cukup luas. Ekskavator harus menempatkan batuan yang lebih berat secepat mungkin sehingga bagian inti(core) tidak mengalami hempasan ombak. Jika suatu ombak badai mengenai lokasi dimana terlalu banyak bagian inti(core) yang mengalaminya, maka ada suatu bahaya yang serius pada bagian inti(core) yaitu penggerusan material. Gambar 9 menunjukkan susunan lapisan bawah. Dalam hal ini kemiringan lerengnya adalah 2,5/1 dan jarak H, adalah ketinggian dari puncak lapisan bawah ke dasar laut. Suatu tiang dari kayu harus ditempatkan pada bagian atas inti (core) dan disemen untuk meperkokohnya. Pada jarak sama dengan 2,5 x H, sebuah batu ladung yang berat dengan sebuah pelampung penanda harus ditempatkan di dasar laut. Sebuah senar nilon berwarna terang akan direntangkan dari batu ladung ke ketinggian yang diperlukan (H) pada tiang. Prosedur ini harus diulangi setiap 5 m untuk membantu operator crane atau ekskavator untuk menempatkan puncak lapisan di tingkatan yang benar. Seorang perenang dapat memastikan bahwa masing-masing batu batuan yang terpisah ditempatkan di dalam profil yang dibatasi oleh senar nilon.
- Lapisan pelindung utama (main armor layer). Dalam pelaksanaan penempatan batu maupun batu bauatan dapat menggunakan crawler crane (crane penggerak roda kelabang) atau tracked crane (crane dengan rel). Crane jenis tersebut adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan menempatkan batuan berukuran besar. Batu-batu yang besar harus diangkat satu demi satu menggunakan sling atau pencengkram dan harus ditempatkan didalam air dengan pengawasan dari seorang penyelam. Ia harus ditempatkan satu demi satu berdasar urutannya untuk memastikan ia saling berkesinambungan. Hal ini untuk meyakinkan bahwa ombak tidak bisa menarik satu batu ke luar, yang menyebabkan batu-batu pada bagian atas longsor, menerobos lapisan pelindung dan mengakibatkan terbukanya bagian bawah yang batuannya lebih kecil.
- Untuk memastikan bahwa batu-batu ditempatkan dengan baik, penyelam tadi perlu mengarahkan operator crane setiap kali suatu batu ditempatkan sampai lapisan pelindung ini menerobos permukaan air. Sama seperti lapisan bawah, diperlukan dua lapisan pelindung untuk menyelesaikan lapisan pelindung utama. Profil kemiringan dapat diatur pada interval tetap 5 m menggunakan prosedur yang sama.